Telerobotic Surgery: Operasi Jarak Jauh Canggih
wartasehat.my.id – Telerobotic surgery operasi jarak jauh pertama di Indonesia sukses dilakukan RSCM Jakarta dan RS I.G.N.G. Ngoerah Bali pada 30 Agustus 2024, jarak 1.200 km. Dokter di Bali kendalikan robot operasi kista ginjal pasien Jakarta via 5G, latensi <25 ms, jitter <10 ms, kecepatan >50 Mbps. Teknologi ini atasi kendala geografis, layanan kesehatan merata. Artikel ini bahas telerobotic surgery operasi jarak jauh, manfaat, cara kerja, tantangan, dan tren 2025.
Sejarah Telerobotic Surgery di Indonesia
Telerobotic surgery operasi jarak jauh pertama di Indonesia digelar 30 Agustus 2024, demo live RSCM Jakarta dan RS Ngoerah Bali. Sebagai contoh, urolog Ponco Birowo dari Bali operasi kista ginjal pasien 71 tahun di RSCM. Selain itu, tim RSCM: Chaidir A. Mochtar, Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Gede Wirya Kusuma Duarsa, I Wayan Yudiana. Dengan demikian, sukses 2 jam. Oleh karena itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin saksikan. Akibatnya, Indonesia pionir Asia Tenggara.
Cara Kerja Telerobotic Surgery
Telerobotic surgery gunakan robotik dan nirkabel untuk bedah real-time. Sebagai contoh, dokter kendalikan robot via konsol, tangan robot gerak presisi. Selain itu, latensi <150 ms, kecepatan >50 Mbps, jitter <10 ms. Dengan demikian, akurat seperti langsung. Oleh karena itu, minimal insisi, pemulihan cepat. Akibatnya, risiko infeksi turun 20%.
Manfaat Telerobotic Surgery
Manfaat: Akses spesialis ke daerah terpencil, bedah urologi, digestif, minimal invasif. Sebagai contoh, RSCM, Hasan Sadikin Bandung, Ngoerah Bali, Margono Soekarjo Purwokerto siap fasilitas. Selain itu, kurangi biaya transportasi pasien. Dengan demikian, layanan merata. Oleh karena itu, edukasi masyarakat krusial. Akibatnya, kepercayaan naik.
Tantangan dan Risiko
Tantangan: Jaringan stabil, pelatihan dokter, biaya robot mahal (Rp 10 miliar). Sebagai contoh, simulasi robot sebelum pasien. Selain itu, Kongres UAA Bali 5-8 September 2024 bahas telerobotic. Dengan demikian, kolaborasi Asia. Oleh karena itu, regulasi Kemenkes perlu. Akibatnya, implementasi aman.
Update Telerobotic Surgery 2025
Update 2025: Telerobotic surgery ekspansi 4 RS vertikal, target 10 RS. Sebagai contoh, uji klinis urologi sukses 90%. Selain itu, 5G nasional dukung latensi rendah. Dengan demikian, daerah terpencil untung. Oleh karena itu, pelatihan dokter naik 30%. Akibatnya, kesehatan merata.
Telerobotic surgery operasi jarak jauh revolusi medis Indonesia. Oleh karena itu, dukung 2025. Sebagai contoh, RSCM pionir. Selain itu, latensi <25 ms. Dengan demikian, pasien aman. Akhirnya, layanan merata!
