Penyebab Kanker Payudara: Faktor Risiko dan Pencegahan
wartasehat.my.id – Kanker payudara menyerang banyak wanita dan menjadi penyebab kematian komedian Mpok Alpa. Meski lebih sering menyerang wanita, pria juga berisiko meski dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, memahami penyebab kanker payudara membantu mencegah penyakit ini sejak dini. Selain itu, mengetahui faktor risiko mendorong langkah proaktif untuk kesehatan. Dengan demikian, kesadaran tentang penyebab kanker payudara meningkatkan peluang deteksi dini. Untuk itu, artikel ini menguraikan faktor risiko utama berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan pada 21 Agustus 2025.
Penyebab Kanker Payudara: Usia sebagai Faktor Utama
Usia memengaruhi risiko kanker payudara, terutama setelah usia 50 tahun. Selain itu, penuaan menyebabkan perubahan sel yang meningkatkan kerentanan terhadap sel ganas di payudara. Untuk itu, wanita di atas 40 tahun perlu menjalani mamografi secara rutin. Dengan demikian, pemeriksaan dini membantu mendeteksi kanker lebih cepat. Akibatnya, peluang kesembuhan meningkat signifikan. Untuk itu, waspadai penyebab kanker payudara terkait usia. Pelajari pentingnya skrining di Mayo Clinic.
Faktor Genetik Penyebab Kanker Payudara
Riwayat keluarga meningkatkan risiko kanker payudara. Jika ibu atau saudara perempuan pernah mengidapnya, Anda perlu lebih waspada. Selain itu, mutasi genetik seperti BRCA1 dan BRCA2 memicu pertumbuhan sel ganas. Dengan begitu, tes genetik membantu mengidentifikasi risiko sejak dini. Akibatnya, Anda dapat mengambil langkah pencegahan seperti pemeriksaan rutin. Untuk itu, konsultasikan riwayat keluarga dengan dokter untuk mengevaluasi penyebab kanker payudara. Informasi lebih lanjut ada di American Cancer Society.
Hormon dan Penyebab Kanker Payudara
Faktor hormonal berperan besar dalam penyebab kanker payudara. Menstruasi dini sebelum usia 12 tahun, menopause terlambat, atau terapi hormon pengganti meningkatkan risiko. Selain itu, paparan estrogen berlebihan memengaruhi perkembangan sel payudara. Untuk itu, konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan terapi hormon sangat penting. Dengan demikian, Anda dapat mengurangi risiko dengan pengelolaan hormonal yang tepat. Akibatnya, langkah ini membantu mencegah pertumbuhan sel ganas.
Riwayat Pribadi dan Risiko Berulang
Penyintas kanker payudara berisiko mengalami kanker pada payudara lain. Untuk itu, pemeriksaan rutin seperti mamografi atau pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat diperlukan. Selain itu, kondisi seperti hyperplasia duktal atipikal meningkatkan risiko. Dengan begitu, deteksi dini melalui SADARI dan SADANIS meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80-90%. Akibatnya, kesadaran tentang riwayat pribadi mendukung pencegahan. Untuk itu, perhatikan riwayat kesehatan pribadi Anda.
Gaya Hidup dan Pencegahan Kanker Payudara
Gaya hidup memengaruhi penyebab kanker payudara, meski tidak secara langsung. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan tinggi lemak meningkatkan risiko. Selain itu, obesitas setelah menopause memengaruhi kadar estrogen. Untuk itu, adopsi pola makan kaya serat, olahraga rutin, dan hindari rokok untuk menurunkan risiko. Dengan demikian, gaya hidup sehat membantu mencegah kanker payudara. Baca tips pencegahan di Healthline.
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel ganas tumbuh di saluran susu atau lobulus payudara, membentuk tumor yang terdeteksi melalui pemeriksaan fisik atau mamografi. Oleh karena itu, memahami penyebab kanker payudara mendorong deteksi dini melalui SADARI, SADANIS, atau mamografi. Dengan begitu, peluang kesembuhan meningkat, dan dampak mematikan penyakit ini berkurang. Untuk itu, mulailah langkah pencegahan hari ini.