Galon Air Minum Aman untuk Anak: Panduan Memilih Wadah Bebas BPA
0
0
wartasehat.my.id – Memilih galon air minum aman untuk anak bukan hanya soal kualitas air, tetapi juga wadahnya. Bisfenol A (BPA) dalam galon polikarbonat berisiko membahayakan kesehatan si kecil, terutama jika terkontaminasi. Artikel ini mengulas panduan memilih galon air minum yang aman berdasarkan saran ahli untuk melindungi anak dari paparan zat berbahaya.
Menjaga asupan air minum anak tidak hanya tentang jumlah, tetapi juga kualitas dan keamanan wadahnya. Air minum yang tidak higienis atau wadah yang salah dapat membahayakan kesehatan si kecil. Salah satu risiko utama adalah Bisfenol A (BPA), zat kimia dalam galon polikarbonat (PC) guna ulang, yang dapat larut ke air dan memicu masalah kesehatan. Dr. Kanya Ayu Paramastri, spesialis anak, menjelaskan bahwa kontaminasi BPA bisa terjadi jika galon kotor, tidak dicuci dengan baik, atau tergores, sehingga zat ini larut ke dalam air yang anak konsumsi. Oleh karena itu, orang tua harus bijak memilih galon air minum aman untuk melindungi kesehatan keluarga, terutama anak-anak.
Bahaya BPA pada Galon Air Minum
BPA, bahan kimia industri sejak 1950-an, sering ada dalam plastik polikarbonat, seperti galon guna ulang dengan kode plastik nomor 7. Jika galon kotor, tergores, atau dicuci terlalu keras, BPA dapat larut ke air, terutama saat terpapar panas atau digunakan berulang kali. Paparan BPA berisiko mengganggu sistem hormon anak, menyebabkan masalah perkembangan, perilaku, hingga risiko jangka panjang seperti obesitas atau gangguan reproduksi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengatur batas aman BPA, tetapi banyak ahli merekomendasikan wadah bebas BPA untuk anak demi keamanan maksimal.
Panduan Memilih Galon Air Minum Aman
Dr. Kanya menyarankan orang tua memilih wadah yang tidak membahayakan tubuh anak. Wadah kaca atau stainless steel adalah pilihan terbaik, tetapi jika menggunakan plastik, pastikan memenuhi kriteria berikut:
- Cari Kode Plastik Aman: Pilih galon dengan kode daur ulang segitiga nomor 1 (PET), 2 (HDPE), 4 (LDPE), atau 5 (PP). Kode ini menandakan plastik bebas BPA dan aman untuk makanan atau minuman. Hindari kode nomor 7, yang sering mengandung BPA.
- Perhatikan Label Food Grade: Pastikan galon memiliki tanda “food grade” atau gambar sendok, garpu, dan gelas. Ini menjamin wadah aman untuk menyimpan air minum.
- Pilih Galon Sekali Pakai: Galon guna ulang berisiko terkontaminasi bakteri atau BPA jika dicuci berulang. Galon sekali pakai, seperti yang menggunakan bahan PET, lebih higienis karena selalu baru.
- Hindari Paparan Panas: Jangan biarkan galon terpapar sinar matahari langsung atau suhu tinggi, karena ini meningkatkan pelarutan zat kimia seperti BPA atau antimon dari plastik PET.
Mengapa Memilih Galon Bebas BPA seperti Le Minerale?
Le Minerale menjadi salah satu solusi galon air minum aman untuk keluarga. Galonnya menggunakan bahan polyethylene terephthalate (PET) dengan kode plastik nomor 1, menjamin 100% bebas BPA. Selain itu, galon Le Minerale selalu baru, sehingga terhindar dari risiko kontaminasi akibat pencucian ulang. Tutup ulir kedap udara juga menjaga kebersihan dan kemurnian air, aman untuk anak-anak dan ibu hamil. Dr. Kanya menegaskan bahwa konsumen berhak menuntut keamanan dari produsen, dan merek seperti Le Minerale memenuhi standar ini dengan komitmen pada kesehatan.
Tips Tambahan untuk Orang Tua
- Periksa Galon Secara Rutin: Pastikan tidak ada goresan atau kerusakan pada galon, karena ini meningkatkan risiko pelarutan zat berbahaya.
- Simpan di Tempat Sejuk: Hindari menyimpan galon di tempat panas atau dekat benda berbau tajam untuk menjaga kualitas air.
- Edukasi Diri: Pelajari label pada kemasan dan tanyakan kepada penjual jika ragu tentang keamanan galon.
Memilih galon air minum aman adalah investasi kesehatan untuk anak. Dengan memprioritaskan wadah bebas BPA seperti Le Minerale, kamu membantu melindungi si kecil dari risiko zat kimia berbahaya. Jangan kompromi pada kesehatan keluarga—pilih galon dengan kode plastik aman dan pastikan air minum tetap higienis. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter anak untuk panduan lebih lanjut.
