Kalkulator AI Kematian 2025
wartasehat.my.id –Kalkulator AI Kematian jadi terobosan ilmuwan Inggris dengan teknologi AI-ECG Risk Estimation (AIRE), prediksi risiko kematian dari tes elektrokardiogram (EKG) tunggal, seperti dilansir Daily Mail (25 Oktober 2024). Teknologi ini akurasi 78% untuk kematian 10 tahun ke depan. Selain itu, deteksi gagal jantung dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, artikel ini ulas Kalkulator AI Kematian, cara kerja, uji coba, dan implikasi di 2025.
Cara Kerja Kalkulator AI
Analisis EKG dengan AI
AIRE ‘baca’ EKG untuk ungkap pola sinyal listrik jantung. Selain itu, analisis genetik struktur jantung deteksi masalah irama dan gagal jantung. Akibatnya, prediksi risiko kematian 78%. Dengan demikian, Kalkulator AI Kematian revolusioner.
Akurasi dan Deteksi
AI deteksi irama jantung serius 76% dan penyakit kardiovaskular 70%. Selain itu, identifikasi masalah tersembunyi yang dokter lewatkan. Oleh karena itu, EKG murah jadi alat kuat.
Uji Coba dan Rencana
Uji Coba di London
AIRE uji coba pertengahan 2026 di dua pusat NHS London. Selain itu, ahli harap implementasi nasional dalam 5 tahun. Akibatnya, pencegahan penyakit dini. Dengan demikian, AI selamatkan nyawa.
Tujuan Penggunaan
dr Arunashis Sau sebut AI bantu identifikasi risiko tinggi untuk tes lanjutan. Selain itu, ubah manajemen pasien. Oleh karena itu, AI tak ganti dokter, tapi bantu.
Dampak pada Kesehatan
Pencegahan Penyakit
Kalkulator AI Kematian prediksi kematian dini, kurangi risiko 20%. Selain itu, deteksi gagal jantung awal. Akibatnya, pengobatan tepat waktu. Dengan demikian, harapan hidup naik.
Tantangan Etis
Privasi data EKG jadi isu. Selain itu, akses teknologi terbatas di daerah tertentu. Oleh karena itu, regulasi ketat diperlukan.
Penutup
AI-ECG Inggris prediksi risiko dari EKG dengan akurasi 78%. Uji coba 2026 di London. Oleh karena itu, inovasi AI selamatkan nyawa. Dengan demikian, 2025 jadi tahun kesehatan prediktif!