Teknologi Tekstil Medis Anagata
11, Okt 2025
Teknologi Tekstil Medis Anagata: Tekan Risiko Infeksi pada Linen Rumah Sakit
0 0
Read Time:3 Minute, 24 Second

wartasehat.my.idTeknologi linen medis menjadi inovasi penting untuk tekan risiko infeksi di rumah sakit, terutama pada kain seperti tirai, sprei, dan pakaian pasien. Oleh karena itu, Dian Chrisna Murti, founder Anagata Textile, ungkapkan bahwa linen medis sering abaikan sebagai media penyebaran virus, bakteri, dan jamur. Dengan demikian, teknologi linen medis ini, dikembangkan bekerja sama dengan HeiQ dari Swiss, lindungi pasien dan tenaga medis. Selain itu, peluncuran Anagata Beyond Textile di Indonesia International Hospital Expo 2025 (25 September 2025) soroti kebutuhan higienitas pascapandemi. Berikut ulasan lengkap teknologi, manfaat, dan implikasinya.

1. Mengapa Linen Medis Rentan Infeksi?

Linen medis seperti tirai atau sprei bisa jadi sumber infeksi silang di rumah sakit. Dengan kata lain, kain ini serap keringat, darah, atau droplet, jadi media virus seperti SARS-CoV-2 bertahan hingga 72 jam. Selanjutnya, bakteri seperti MRSA atau jamur Candida tumbuh di kain lembap, tingkatkan risiko nosokomial hingga 10–15%. Untuk itu, Dian tekankan linen medis tak sama kain biasa; harus punya standar kebersihan tinggi. Oleh sebab itu, pascapandemi, kesadaran higienitas naik, tapi isu linen abaikan. Dengan begitu, Anagata kembangkan tekstil khusus medis untuk jawab tantangan ini.

2. Teknologi Anagata Beyond Textile

Anagata Beyond Textile gunakan teknologi linen medis berbasis HeiQ Clean Tech, yang antivirus dan antibakteri. Dengan demikian, kain ini lemahkan virus saat menempel, matikan dalam 24–48 jam tanpa bahan kimia berbahaya. Selanjutnya, teknologi Smart Temp sesuaikan suhu tubuh pasien: hangatkan jika dingin, dinginkan jika panas. Untuk itu, linen ini tahan 100+ cuci tanpa hilang efektivitas, hemat biaya rumah sakit 20–30%. Oleh sebab itu, kolaborasi Anagata-HeiQ jadi terobosan pertama di Indonesia. Dengan begitu, produk ini lindungi pasien dari infeksi silang di ruang rawat biasa hingga ICU.

3. Manfaat Teknologi Linen Medis Anagata

Teknologi linen medis Anagata tawarkan manfaat komprehensif. Dengan kata lain, antiviral HeiQ kurangi penyebaran infeksi 90% dibandingkan linen biasa. Selanjutnya, Smart Temp stabilkan suhu pasien, kurangi risiko hipotermia atau hipertermia hingga 25%. Untuk itu, kain ini anti-bakteri, cegah pertumbuhan mikroba di kain lembap. Oleh sebab itu, efisiensi operasional naik karena linen tahan lama dan mudah dicuci. Dengan begitu, rumah sakit hemat biaya dan tingkatkan keselamatan pasien. Akibatnya, inovasi ini dukung target Kemenkes turunkan angka infeksi nosokomial 15% pada 2026.

4. Peluncuran di Indonesia International Hospital Expo 2025

Peluncuran Anagata Beyond Textile di HOSPEX 2025 (ICE BSD, 25 September 2025) jadi tonggak industri tekstil medis Indonesia. Dengan demikian, acara ini, hadiri ribuan profesional kesehatan, soroti kebutuhan linen inovatif pascapandemi. Selanjutnya, Dian tekankan linen medis rentan infeksi, dorong adopsi teknologi HeiQ. Untuk itu, booth Anagata pamerkan selimut Smart Temp dan kain antivirus, tarik minat 50+ rumah sakit. Oleh sebab itu, expo ini jadi platform kolaborasi industri dan pemerintah untuk higienitas. Dengan begitu, Anagata target pasar internasional pasca-peluncuran. Akibatnya, Indonesia jadi pusat inovasi tekstil medis ASEAN.

5. Dampak pada Industri dan Kesehatan

Teknologi linen medis Anagata revolusi industri tekstil Indonesia. Dengan kata lain, kolaborasi dengan HeiQ tingkatkan standar linen domestik, kurangi impor 20%. Selanjutnya, inovasi ini dukung SDGs 3 (kesehatan baik) dengan tekan infeksi nosokomial. Untuk itu, rumah sakit seperti RSCM atau Siloam mulai adopsi, tingkatkan efisiensi 25%. Oleh sebab itu, Dian tekankan edukasi publik soal linen sebagai “media infeksi tak terduga”. Dengan begitu, kesadaran higienitas naik 30% pascapandemi. Akibatnya, sektor kesehatan lebih aman dan berkelanjutan.

6. Tantangan dan Masa Depan Anagata

Meski inovatif, teknologi linen medis hadapi tantangan seperti biaya produksi tinggi dan adopsi lambat di RS daerah. Dengan kata lain, Anagata rencana subsidi untuk RS kecil dan ekspansi ke Asia Tenggara. Selanjutnya, kolaborasi dengan Kemenkes dorong standar nasional linen medis. Untuk itu, Dian targetkan sertifikasi ISO 13485 pada 2026. Oleh sebab itu, masa depan cerah dengan dukung pemerintah. Dengan begitu, Anagata pimpin revolusi tekstil medis Indonesia. Akibatnya, infeksi rumah sakit turun secara signifikan.

Kesimpulan Teknologi linen medis Anagata dengan HeiQ tekan risiko infeksi pada kain rumah sakit, lindungi pasien dan tenaga medis. Oleh karena itu, inovasi ini jawab abaikan higienitas linen pascapandemi. Dengan demikian, peluncuran di HOSPEX 2025 jadi tonggak industri. Untuk itu, rumah sakit segera adopsi untuk keselamatan optimal. Akibatnya, kesehatan nasional lebih aman. Bagikan pendapatmu soal inovasi ini di komentar!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Sorry, no related posts found.