Larangan Minuman Berenergi Anak di Inggris: Alasan dan Dampak
wartasehat.my.id – Pemerintah Inggris berencana memberlakukan larangan minuman berenergi anak di bawah usia 16 tahun, melarang pembelian dan konsumsi di toko, restoran, kafe, mesin penjual otomatis, dan platform daring ([Web:0⁊, Web:1⁊]). Kebijakan ini menanggapi kekhawatiran orang tua dan guru, karena sepertiga anak di Inggris mengonsumsi minuman berenergi setiap minggu, meskipun banyak supermarket telah menerapkan larangan sukarela ([Web:2⁊, Web:3⁊]). Minuman berenergi, seperti Monster dan Red Bull, mengandung kafein tinggi—sering melebihi dua cangkir kopi—dan gula berlebih, yang berisiko bagi kesehatan anak ([Web:7⁊]). Oleh karena itu, artikel ini membahas alasan larangan minuman berenergi anak, dampak kesehatan, dan langkah yang dapat diambil orang tua, mengutip sumber seperti BBC dan Healthline.
Mengapa Larangan Minuman Berenergi Anak Penting?
Dampak Kesehatan pada Anak
Minuman berenergi mengandung kafein hingga 160 mg per 500 ml (contoh: Monster) atau 80 mg per 250 ml (Red Bull), jauh melebihi batas aman untuk anak ([Web:2⁊, Web:3⁊]). Menurut para ahli di BBC, anak memiliki tubuh lebih kecil dan otak yang masih berkembang, sehingga lebih sensitif terhadap kafein ([Web:0⁊]). Efek samping meliputi:
- Sakit kepala dan gangguan tidur: Kafein berlebih menyebabkan insomnia dan kecemasan ([Web:7⁊]).
- Masalah jantung: Detak jantung cepat atau aritmia ([Web:10⁊]).
- Risiko ekstrem: Kejang atau, meski jarang, kematian akibat overdosis kafein ([Web:1⁊, Web:20⁊]). Penelitian oleh Prof. Amelia Lake dari Universitas Teesside menunjukkan konsekuensi kesehatan mental dan fisik signifikan pada anak yang mengonsumsi minuman berenergi ([Web:0⁊, Web:3⁊]).
Budaya Konsumsi Anak Muda
Minuman berenergi sering dikaitkan dengan olahraga, gaming, dan musik, menarik anak muda ([Web:0⁊]). Koki selebriti Jamie Oliver menyebut minuman ini “mimpi buruk” karena kandungan kafein setara tiga hingga empat teguk espresso dan gula tinggi ([Web:1⁊]). Banyak anak mengonsumsinya sebagai pengganti sarapan, menyebabkan hiperaktivitas dan penurunan konsentrasi ([Web:4⁊]). Dengan demikian, larangan minuman berenergi anak diperlukan untuk melindungi kesehatan generasi muda.
Detail Kebijakan Larangan di Inggris
Cakupan Larangan
Kebijakan ini melarang penjualan minuman berenergi dengan kafein lebih dari 150 mg per liter kepada anak di bawah 16 tahun, mencakup merek seperti Monster, Red Bull, Prime, dan C4 ([Web:2⁊, Web:3⁊]). Minuman rendah kafein, seperti teh, kopi, atau Diet Coke, tidak terpengaruh ([Web:0⁊]). Aturan ini berlaku di semua kanal penjualan, termasuk daring, untuk memastikan perlindungan menyeluruh ([Web:1⁊]).
Proses Konsultasi
Pemerintah Inggris mengadakan konsultasi publik selama 12 minggu mulai September 2025 untuk mengumpulkan masukan dari ahli kesehatan, pendidik, masyarakat, pengecer, dan produsen ([Web:0⁊]). Menurut Menteri Kesehatan Wes Streeting, langkah ini bertujuan membangun “generasi yang lebih sehat dan bahagia” ([Web:1⁊, Web:2⁊]). Prof. Steve Turner dari Royal College of Paediatrics and Child Health menyebutnya “langkah logis” untuk memperbaiki pola makan anak ([Web:0⁊, Web:3⁊]).
Efek Samping Minuman Berenergi pada Anak
Dampak Fisik
- Obesitas: Minuman berenergi mengandung gula 60% lebih banyak dan kalori 65% lebih tinggi dibandingkan minuman ringan biasa ([Web:18⁊]). Ini meningkatkan risiko obesitas pada 40.000 anak di Inggris ([Web:2⁊]).
- Kerusakan Gigi: Gula tinggi menyebabkan gigi berlubang dan erosi enamel ([Web:10⁊]).
- Dehidrasi: Kafein bersifat diuretik, meningkatkan risiko kekurangan cairan ([Web:10⁊, Web:17⁊]).
Dampak Mental
Konsumsi kafein berlebih terkait dengan kecemasan, gangguan konsentrasi, dan penurunan prestasi akademik ([Web:2⁊]). Studi di Annals of Pharmacotherapy menunjukkan bahwa kafein tinggi meningkatkan risiko depresi dan stres pada anak ([Web:17⁊]). Dengan demikian, larangan minuman berenergi anak dapat mengurangi dampak ini.
Tips untuk Orang Tua dan Pendidik
- Edukasi Anak: Jelaskan bahaya kafein tinggi menggunakan sumber seperti NHS ([Web:7⁊]).
- Ganti dengan Minuman Sehat: Berikan air putih, susu, atau jus buah 100% tanpa gula tambahan ([Web:9⁊, Web:16⁊]). Coba resep dari makanan kaya vitamin B12 untuk energi alami ([Post:3⁊]).
- Pantau Pola Makan: Hindari minuman berenergi sebagai pengganti sarapan ([Web:4⁊]).
- Dukung Kebijakan: Berpartisipasi dalam konsultasi publik untuk memperkuat larangan minuman berenergi anak ([Web:0⁊]).
- Konsultasi Medis: Jika anak menunjukkan gejala seperti detak jantung cepat, konsultasikan ke dokter ([Web:20⁊]).
Kesimpulan
Larangan minuman berenergi anak di Inggris adalah langkah progresif untuk melindungi kesehatan fisik dan mental anak di bawah 16 tahun ([Web:0⁊, Web:1⁊]). Dengan kafein tinggi dan gula berlebih, minuman berenergi menyebabkan risiko seperti obesitas, gangguan tidur, dan masalah jantung ([Web:2⁊, Web:7⁊]). Konsultasi publik selama 12 minggu akan memastikan kebijakan ini efektif ([Web:0⁊]). Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu mendukung kebijakan ini dengan mengedukasi anak dan mempromosikan pola makan sehat. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Healthline atau NHS ([Web:10⁊, Web:17⁊]).