30, Agu 2025
Bahaya Gas Air Mata: Dampak Serius pada Kesehatan
0 0
Read Time:2 Minute, 49 Second

Jakarta menyaksikan gelombang demonstrasi pada Jumat, 29 Agustus 2025, menyusul kematian tragis Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob pada malam sebelumnya. Aksi protes ini memicu penggunaan gas air mata untuk membubarkan massa, meninggalkan sisa-sisa efek kimiawi di udara. Pakar kesehatan memperingatkan dampak serius gas air mata terhadap tubuh, terutama pada paru-paru dan saluran napas.

Komposisi Kimia Gas Air Mata

Gas air mata mengandung bahan kimia berbahaya seperti chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR). Zat-zat ini menyerang kulit, mata, dan saluran pernapasan, menyebabkan iritasi parah. Prof Tjandra Yoga Aditama, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), menegaskan bahwa paparan gas air mata dapat memicu masalah kesehatan serius, terutama jika terhirup dalam jumlah besar.

Dampak Akut pada Kesehatan

Paparan gas air mata sering kali memicu gejala langsung, seperti dada terasa berat, batuk terus-menerus, dan tenggorokan seperti tercekik. Pengguna juga mungkin mengalami mengi, sesak napas, hingga kesulitan bernapas. Dalam kondisi tertentu, paparan ini dapat menyebabkan gawat napas (respiratory distress), yang membahayakan nyawa. Bagi penderita asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), risiko ini meningkat drastis. “Serangan sesak napas akut bisa terjadi dan berpotensi berujung pada gagal napas,” ujar Prof Tjandra, mantan Direktur Jenderal WHO Asia Tenggara.

Selain gangguan pernapasan, gas air mata menyebabkan rasa terbakar pada mata, mulut, dan hidung. Penglihatan bisa menjadi kabur, dan kesulitan menelan sering muncul. Beberapa orang juga mengalami luka bakar kimiawi atau reaksi alergi, yang memperparah kondisi mereka.

Risiko Jangka Panjang

Meskipun efek gas air mata umumnya bersifat akut, paparan berulang atau dalam dosis tinggi dapat menyebabkan dampak kronis. Situasi ini lebih berisiko terjadi di ruang tertutup, di mana konsentrasi gas lebih tinggi dan ventilasi minim. Prof Tjandra menekankan bahwa paparan berkepanjangan dapat memperburuk kesehatan paru-paru dan memicu komplikasi jangka panjang, seperti gangguan pernapasan kronis.

Faktor yang Memperparah Dampak

Beberapa faktor meningkatkan risiko dampak gas air mata:

  1. Dosis Paparan: Semakin tinggi konsentrasi gas, semakin parah efeknya.
  2. Kondisi Kesehatan: Penderita asma, PPOK, atau penyakit jantung lebih rentan terhadap komplikasi serius.
  3. Lokasi Paparan: Ruang tertutup dengan ventilasi buruk memperburuk efek gas dibandingkan area terbuka.

Cara Menghindari dan Mengatasi Paparan

Tidak ada penawar khusus untuk efek gas air mata. Cara paling efektif adalah menghindari paparan. Jika berada di dalam ruangan, segera keluar untuk mencari udara segar. Di luar ruangan, jauhi sumber gas dan cari tempat yang lebih tinggi, karena uap gas cenderung mengendap di area rendah. Jika terpapar, bilas mata dan kulit dengan air bersih selama 10–15 menit. Lepaskan pakaian atau benda yang terkontaminasi, lalu bungkus dalam plastik untuk mencegah paparan ulang. Segera cari bantuan medis jika gejala seperti sesak napas atau luka bakar kimiawi memburuk.

Pentingnya Kesadaran Publik

Gas air mata, meskipun dirancang untuk mengendalikan massa, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Masyarakat perlu memahami bahayanya, terutama di tengah situasi demonstrasi. Dengan kesadaran dan langkah pencegahan yang tepat, dampak buruk gas air mata dapat diminimalkan. Prof Tjandra mengingatkan pentingnya menghindari paparan, terutama bagi kelompok rentan seperti penderita asma atau PPOK.

Tetap Waspada di Tengah Protes

Demonstrasi di Jakarta menunjukkan ketegangan sosial yang memerlukan respons bijak dari semua pihak. Gas air mata mungkin efektif untuk membubarkan massa, tetapi dampaknya terhadap kesehatan tidak boleh diabaikan. Dengan memahami risiko dan langkah penanganan, masyarakat dapat melindungi diri dari bahaya paparan. Pantau informasi terkini melalui sumber terpercaya dan tetap waspada di tengah situasi yang dinamis.

Sumber: Informasi diadaptasi dari artikel

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Related Posts

Obat Maag untuk Gas Air Mata: Aman atau Berisiko?

wartasehat.my.id Maraknya demonstrasi di Jakarta memunculkan klaim di media sosial bahwa obat maag (antasida) dapat menangkal efek gas air mata.…

Obat Maag untuk Gas Air Mata, Efektifkah?

wartasehat.my.id Di tengah maraknya demonstrasi di Jakarta, muncul klaim di media sosial bahwa obat maag (antasida) dapat menangkal efek gas…